Diberdayakan oleh Blogger.

Archive for Maret 2015

Desa Trunyan

Desa Trunyan



Desa ini dihuni oleh penduduk Bali Age(penduduk asli Bali sebelum kedatangan orang-orang Majapahit). Disini terdapat kuburan yang unik dan jika ingin kebuburan tersebut harus menaiki perahu. Keunikan kuburan ini mayatnya tidak di bakar(ngaben) atau di kubur tetapi hanya di letakkan disebuah kurungan bambu, mayat akan hancur dengan sendirinya dan tidak menyebarkan bau busuk.

Pura Pucak Penulisan


Pura Pucak Penulisan





Nilai histori yang tinggi serta keunikan yang dimiliki pura di Pulau Dewata ini menjadikan keberadaan tempat pemujaan ini dapat dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata apabila anda datang ke Bali. pura puncakpenulisan Adalah Pura Penulisan yang menjadi bagian didalamnya terletak di Desa Sukawana, Kintamani, Bangli, Propinsi Bali.Pura Pucak Penulisan lokasinya beradapada ketinggian 1745 meter dari permukaanlaut 3 kilometer dari Kintamani dan 30 kilometer dari Ibukota Kabupaten Bangli.Berdasarkan lontar Bali Kuno disebutkanbahwa  Pucak Penulisan disebut juga BukitTunggal  karena tempatnya terpisah daripegunungan yang terbentang dari baratketimur yang seolah-olah membagi menjadi dua bagian utara dan selatanPura inidibangun sekitar abad ke-9 dengan nama Pura Tegeh Koripan namun karenatempatnya berada di Puncak Bukit Penulisan maka lebih dikenal dengan nama PuraPucak Penulisan.  Pura ini posisinya berada paling atas yang tersusun sampai sebelasteras.  Teras-teras tersebut dimaksudkan sebagai aspek kebudayaan Pyramid jamanMegalitikum.  Pucak Penulisan bagian dari kompleks pura danu dan pura taman danuyang terletak pada teras ke-3 dan pura Ratu Penyarikkan yang terletak pada teras ke-4dibagian barat pura.  Kompleks keempat adalah Pura Ratu Daha Tua terletak dibagianbarat pada teras ke-6.  Yang terakhir atau kompleks ke-5 adalah Pura Panarajon padabagian timur dari puncak.  Kompleks pura ini merupakan yang tertinggi dibandingkandengan 4 kompleks pura yang lain.  Didalam kompleks Pura para pengunjung dapat melihat patung batu yang diyakini berasal dari jaman kebudayaan  Megalitikum.

Gunung Batur & Danau Batur


  • Gunung ini masih aktif dengan ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut. Dari Desa Penelokan kalian dapat menyaksikan keindahan Gunung & Danau Batur yang berada di bawahnya. Disini juga terdapat Pura Ulundanu tepatnya di lembah Gunung Batur.

Permandian Air Panas

  • Toyo Bungkah
  • Terletak di Desa Batur tepatnya di kaki Gunung Batur atau dipinggir Barat Danau Batur. Ini merupakan pemandian air panas yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit khususnya penyakit kulit.

Museum Gunung Berapi Kintamani(Museum Vulkanologi Kintamani)


Museum Gunung Berapi Kintamani(Museum Vulkanologi Kintamani)
Terletak di Taman Wisata Alam (TWA) Penelokan yang memiliki lahan seluas 1,09 hektar. Disini terdapat informasi tentang gunung berapi di Indonesia.

Pura Ulun Danu Batur



Pura Ulun Danu batur

Nama obyek wisata kawasan Batur disesuaikan dengan potensi yang ada yaitu Gunung Batur dan Danau Batur. Nama Pura Batur berasal dari nama Gunung Batur yang merupakan salah satu Pura Sad Kahyangan di emong oleh Warga Desa Batur. Sebelum meletusnya Gunung Batur pada tahun 1917, Pura Batur berada di kaki sebelah Barat Daya Gunung Batur. Akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh letusan Gunung Batur ini, maka Pura bersama warga desa Batur dipindahkan di tempat sekarang. Sisa-sisa lahar yang membeku berwarna hitam, Gunung Batur tegak menjulang, Danau Batur teduh membiru, merupakan suatu daya tarik bagi setiap pengunjung. Dari Penelokan dapat memandang birunya Danau Batur dan buih-buih ombak yang menepi menemani sopir boat saat melayani wisatawan dan penumpang umum dalam setiap penyebrangan dari Desa Kedisan ke Desa Trunyan. Para nelayan juga mewarnai kesibukan di Danau Batur mengail ikan mujair yang hasil tangkapannya di jual di pasar Kota Bangli, sehingga di Bangli dikenal dengan sate mujairnya yang merupakan makanan ciri khas Kabupaten Bangli.

Lokasi
Obyek Wisata Kawasan Batur terletak di Desa Batur, Kecamatan Kintamani Kabupaten Daerah Tingkat II Bangli. Obyek Wisata Kawasan Batur berada pada ketinggian 900 m di atas permukaan laut dengan suhu udaranya berhawa sejuk pada siang ahri dan dingin pada malam hari. Untuk mencapai lokasi ini dari Ibu Kota Bangli jaraknya 23 km. Obyek wisata ini dapat dilalui dengan kendaraan bermotor, karena lokasi ini menghubungkan kota Bangli dan kota Singaraja. Sedangkan rute obyek, menghubungkan Obyek Wisata Kawasan Batur dengan Obyek Wisata Tampaksiring dan Besakih.

Bukit Pinggan

Bukit Pinggan, Desa Pinggan Kintamani 


Akhir akhir ini banyak yang memburu bukit pinggan ini. bukit yang terletak di desa pinggan Kintamani Bangli ini memiliki panorama yang luar biasa. di waktu yang tepat kadang kita bisa merasa seperti di atas gunung dengan hamparan awan-awan putih. objek ini menjadi diminati karena pemandangannya yang masih asri dan indah. tentu saja, karena dari sana kita dapat melihat Gunung, pemukiman, pohon, rumput dan semua keindahan alam.

Desa Bayung Gede



Desa Bayung Gede


esa Bayung Gede termasuk desa kuno di Bali yang hingga kinipun masih dijaga kelestariannya. Desa ini ialah warisan budaya nenek moyang. Desa ini berada di ketinggian sekitar 900 meter diatas permukaan laut (dpl) sehingga berhawa sejuk. Warga desa yang ada disini kebanyakan menggantungkan hidupnya kepada alam, dalam arti menjadi petani yang mengelola lahan pertanian kering disesuaikan dengan iklim yang ada.
Desa Bayung Gede kemudian dikembangkan menjadi desa wisata baru sekitar tahun 2010 silam. Mengenai asal-usul nama Buyung Gede, belum ada sumber pasti yang bisa menjelaskan alasan penamaan itu secara valid. Namun demikian, menurut seorang ahli Thomas A Reuters menyebut Bayung Gede merupakan desa kuno yang menjadi induk dari sejumlah desa-desa kuno lainnya di Bangli seperti Penglipuran, Sekardadi, Bonyoh dan beberapa desa

Ada tradisi unik yang terjadi di desa ini. Warga yang baru saja menikah dilarang memasuki pekarangan dan tidak dianggap sebagai warga Desa Bayung Gede sebelum membayar tumbakan (sejenis mas kawin) yang diserahkan kepada pihak desa dengan dalam bentuk dua ekor sapi, serta menjalani TapaBrata (puasa). Pengantin juga dituntut untuk melakukan prosesi Penyekeban dengan tinggal di sebuah gubug kecil di ujung desa.
Tidak hanya itu, Desa Bayung Gede memiliki tradisi unik dalam hal menguburkan ari-ari (tali pusar) bayi yang baru lahir. Jika pada umumnya tali pusar bayi ditanam di tanah, di desa ini ditempatkan di batok kelapa dan digantungkan di pohon pada “setra” (kuburan) khusus yang terletak di belakang desa dan tradisi menaruh ari-ari di dalam batok kelapa ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Lokasi

Desa kuno Bayung Gede berada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali –Indonesia.

Pura Kehen

Pura Kehen

  • Pura Kehen yang terletak di Desa Cempaga, Bangli, memiliki banyak keunikan. Selain letaknya yang strategis, pada pintu masuk pura tidak menggunakan Candi Bentar seperti pada Pura Kahyangan Jagat umumnya. Pintu masuk Pura Kehen memang agak berbeda, yakni menggunakan Candi Kurung. Di samping itu, keberadaan Bale Kulkul pada batang pohon Beringin turut memberi warna lain bagi Pura Kehen yang menjadi salah satu objek pariwisata unggulan Kota Bangli. Pura ini memiliki pohon Beringin yang unik, konon jika ranting pohon tersebut patah maka akan ada musibah yang melanda warga/desa itu.

Air Terjun Kuning

Air Terjun Kuning
Air Terjun Dusun Kuning yang unik dan indah ini terletak di Dusun Kuning, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, Bali. Untuk menuju kesana bisa dilakukan dengan berbagai sarana transportasi. Jika ditempuh dari Taman Bali, bisa dilakukan dengan berjalan kaki sejauh 500 meter melalui jalan kecil yang elok dan mesti melalui perkebunan cengkeh.Jika dari Kota Denpasar, bisa mengarahkan kendaraan menuju ke Bangli baik lewat Sukawati/Gianyar maupun lewat jalan by pass Ida Bagus Mantra. Jika sudah sampai di Taman Bali yang jaraknya sekitar 3 km dari Kota Bangli, maka akan dijumpai sebuah pertigaan. Pengunjung harus mengambil ke arah kanan dan mengikuti jalan tersebut sampai di sebuah pertigaan lagi, dekat pabrik air minum “NON MIN”. Kemudian belok kanan sampai di ujung jalan dekat pemukiman penduduk. Nah, dari situ tinggal berjalan kaki ke lokasi yang jaraknya kira-kira 300 meter. Sampailah di Air Terjun Dusun Kuning.
Fantastis memang air terjun ini karena berada di ketinggian sekitar 25 meter diatas permukaan Sungai Melangit yang airnya mengalir ke selatan. Mengapa dinamakan Air Terjun Dusun Kuning? Karena air terjun tersebut berlokasi di Dusun Kuning, Bangli, Bali. Selaiknya lokasi wisata alam di Bali lainnya yang senantiasa terjaga kealamiannya, objek wisata air terjun ini pun tampak masih begitu asri, alami dan cantik pertanda belum banyaknya tangan-tangan manusia yang menjamahnya. Terlebih warga setempat yang begitu patuh terhadap norma dan ajaran Hindu yang selalu berupaya dalam menjaga kelestarian alam. Kealamian air terjun ini juga bisa jadi diakibatkan oleh masih belum terlalu banyaknya pengunjung yang datang ke tempat ini karena lokasinya yang agak terpencil dan tersembunyi. Makanya, tak banyak “orang luar” yang tahu tentang keberadaannya. Selain menawarkan panorama keindahan dan eksotisme air terjun, di tempat ini terdapat ratusan kera yang banyak menghibur para pengunjung.Kera-kera itu saling bercanda, berkejaran, gelantungan di pepohonan, bahkan saling bertengkar. Makanya, pengunjung yang berencana datang ke Air Terjun Dusun Kuning diharapkan membawa perbekalan secukupnya, juga membawa cemilan-cemilan kecil seperti kue-kue ringan, kacang-kacangan untuk diberikan kepada kera.

Desa Tradisional Penglipuran

Desa Tradisional Penglipuran 

Desa Penglipuran terletak di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Kata Penglipuran sendiri mengandung dua macam arti, yaitu berasal dari kata Pangeling, dari dasar kata “eling”, yang artinya mengingat dan “pura” yang artinya tanah leluhur, jadi Penglipuran artinya ingat kepada tanah leluhur; dan berasal dari kata penglipur yang berarti penghibur. Daya tarik lainnya dari desa tradisional ini yang memikat para wisatawan adalah

Rumah Adat Penglipuran



desa adat dengan konsep tata ruang desa yang khas dengan prinsip Tri Mandala, dengan angkul-angkul (pintu gerbang) rumah penduduk yang seragam dan berjajar rapi dari utara hingga selatan. ada 76 angkul-angkul yang menunjukkan keluarga utama atau pengarep.
tentunya wisatwan yang menginginkan suasana pedesaan yang bernuansa bali pada dahulu kala dan sarat akan budaya, harus memilih desa tradisional ini. Struktur bangunan, rumah tradisional masyarakat, pura-pura kuno, dan ornamen arsitektur yang unik tersebut tidak lepas dari budaya yang di pegang teguh masyarakat penglipuran yang sudah mewarisi kebudayaan turun menurun.


Hutan Bambu

desa penglipuran juga memiliki hutan bambu yang mana hutan ini juga menjadi salah satu mata pencaharian warga yang berprofesi sebagai pengerajin. hutan ini terletak sangat dekat dengan rumah adat di desa penglipuran. hanya dengan berjalan beberapa meter saja, kita bisa menemui hutan yang sejuk nan rindang ini. perpetualan atau untuk sekedar mengambil gambar bisa dilakukan di hutan bambu ini.

Taman Makam Pahlawan



Adat istiadat di Desa Penglipuran

Penduduk Desa Penglipuran sangat menjunjung tinggi adat istiadat, nilai gotong-royong dan kekeluargaan yang berlaku turun temurun, semua diwariskan oleh leluhur penduduk setempat yang berasal dari Desa Bayung Gede, Kintamani Bangli yang dahulu dipekerjakan sebagai prajurit Kerajaan Bangli.konon katanya di desa tersebut terdapat awig-awig yang melarang laki-laki di desa tersebut berpoligami atau memiliki istri lebih dari satu. jika melanggar maka akan diberisanksi yakni dikucilkan di sebuah tempat yang dikenal dengan nama Karang Memadu.selain itu ada pula tradisi mesabe bantal, bantal merupakan jajanan bali yang terbuat dari ketan dan dibungkus dengan busung.




- Copyright © Mengenal Lebih Dalam Objek Wisata,Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Bangli - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -